Jepara kini tengah menghadapi gelombang panas yang ekstrem, yang berdampak pada kesehatan dan perekonomian masyarakat. Data BMKG menunjukkan bahwa suhu harian di Jepara mencapai 35 derajat Celsius, yang jauh di atas rata-rata suhu normal. Peningkatan suhu ini merupakan dampak dari aktivitas matahari yang intens dan perubahan iklim global.
Cuaca panas ini menyebabkan banyak warga Jepara mengalami dehidrasi, kelelahan, dan penyakit kulit. Sektor pertanian dan perikanan juga terdampak, dengan tanaman yang mengalami kekeringan dan berkurangnya hasil tangkapan ikan. Untuk mengatasi dampak ini, BMKG dan pemerintah daerah Jepara terus memberikan informasi dan himbauan kepada masyarakat.
Pemerintah daerah Jepara telah mengambil langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi cuaca panas ini. Mereka menyarankan warga untuk memperbanyak konsumsi air putih dan menghindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari. Pos-pos kesehatan didirikan untuk memberikan pertolongan pertama bagi warga yang terkena dampak cuaca panas. Selain itu, kampanye kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan selama gelombang panas ini terus digencarkan melalui berbagai media.